Sejak penemuan pelindung keramik antipeluru oleh Joe Bam, keramik silikon karbida terikat reaksi dengan kekerasan tinggi, berat jenis kecil, area perlindungan luas, jarak kecil antara dua titik benturan, kinerja balistik yang baik, dan dapat menyerap lebih banyak energi setelah fragmentasi, itulah banyak digunakan dalam perlindungan militer, seperti perlindungan berbagai kendaraan lapis baja, kendaraan lapis baja, kapal, serta perlindungan brankas sipil dan mobil lapis baja. Pelat keramik antipeluru memiliki performa balistik yang lebih baik dibandingkan keramik alumina, yaitu sekitar 70-80% dari keramik boron karbida. Namun, karena harganya yang rendah, ini sangat cocok untuk aplikasi yang jumlahnya besar dan pelindung tidak terlalu tebal atau berat. Secara efektif dapat mencegah penetrasi hulu ledak senjata api tingkat ketiga atau lebih tinggi. Pada saat yang sama, dapat menghindari atau secara signifikan mengurangi kerusakan non-penetrasi yang terjadi pada tubuh manusia saat dipukul. Pelat armor keramik anti peluru dapat digunakan sebagai pelindung untuk senjata dan peralatan seperti kendaraan atau pesawat terbang, terutama untuk peluru kendali lapis baja. Dan itu dapat disesuaikan sesuai dengan tingkat perlindungan yang berbeda, ketebalan yang berbeda, ukuran bentuk (persegi atau segi enam), dll.